kedai aku

Monday, February 25, 2013

RAHSIA DAN PENGAJARAN DI SEBALIK KISAH PENCULIKAN ISTERI PENDAKWAH FAUZAN AL ANSHARI

SALAM-ONLINE: Seperti diberitakan sebelumnya, Umi Olif, istri aktivis Islam Fauzan Al-Anshari diculik beserta putrinya, Alifa, pada Ahad, 10 Februari 2013. Tapi pada Rabu (13/2/2013) penculiknya mengembalikan istri dan putrinya itu setelah sebelumnya dilakukan nego antara Fauzan dengan sang penculik. 
Mengapa istri dan putri Fauzan diculik, dan mengapa pula penculiknya mengembalikan Umi Olif dan putrinya? Lihat: ‘Putri & Istri Aktivis Islam yang Diculik Dikembalikan Penculiknya, Ada Apa di Balik Ini?‘(nasional/salam-online, 15/2/2013). Lantas, bagaimana perlakuan penculik terhadap Umi Olif dan putrinya? Inilah testimoni dan kisah Umi Olif selama beberapa hari ia dan putrinya diculik hingga bertemu kembali dengan suaminya:
Aku tidak tahu harus memulai kisahku dari mana… Aku tidak seperti perempuan pada umumnya karena aku punya penyakit autis. Aku selalu di rumah menghafal Al-Qur’an dan mengurus anak. Aku tipe orang yang....tajuk / Link
sangat tertutup, susah bersosialisasi, pendiam, walaupun orang dekatku menganggap aku banyak bicara.
Tapi jika aku bertemu orang baru, mungkin orang baru ini akan menganggapku sombong. Aku tidak mengenal basa-basi. Aku juga penakut sehingga selalu di rumah. Aku tidak pernah pergi keluar rumah sendiri, meskipun hanya pergi ke warung aku tidak pernah melakukannya.
Tapi di sini aku akan bercerita bagaimana aku yang penghafal Qur’an dan selalu menjaga kesucian diri di rumah bisa pergi meninggalkan rumah begitu saja.
Semua kebutuhanku memang sudah terpenuhi dan mungkin lebih dari cukup. Aku menyayangi suamiku, begitu pula sebaliknya hingga suatu ketika suamiku memberikan ponselnya kepadaku sebagai hadiah dan sudah pasti jika ada SMS atau telpon masuk itu ditujukan ke suamiku.
Sebelumnya dia memberitahu dan memerintahku kalau ada SMS dari nomor yang tidak dikenal agar aku tidak membalasnya. Awalnya aku menurut. Tiap kali ada SMS masuk aku tidak membalasnya, hingga suatu ketika ada pesan dari nomor yang tidak kukenal.
Seperti biasa aku tidak membalasnya tapi dia masih terus saja SMS, sampai akhirnya dia mengirim pesan yang bunyinya: “Kamu laki atau perempuan.” Aku yang ketika itu memang sedang lalai akhirnya tertarik untuk menjawabnya. Aku mengatakan pada orang itu bahwa aku sudah bersuami.
Dia pun bertanya siapa suamiku, aku menjawab bahwa suamiku adalah Fauzan Al-Anshari. Dia membalas dengan bertanya kenapa aku mau menjadi istrinya, aku membalas singkat bahwa menurutku suamiku adalah seorang yang, insya Allah, shalih.
Demikianlah aku terus melakukan komunikasi dengan laki-laki itu. Walaupun suamiku setiap hari mengecek hpku, tapi tidak ada tanda-tanda atau bekas yang tertinggal sama sekali sehingga dia tidak tahu “permainan”ku.
Aku terus melakukan “permainan” dengan orang yang tidak kukenal itu dan walaupun dia berganti-ganti nomor aku tetap saja tahu kalau itu dia.
Sampai pada suatu ketika ada SMS dari dia yang isinya mengajakku bertemu dengannya. Aku menolaknya karena memang aku menganggap semua ini hanya main-main belaka dan aku tidak pernah berpikir untuk pergi meninggalkan rumah atau lain sebagainya karena aku memang tidak pernah keluar rumah sama sekali.
Kemudian dia membalas bahwa dialah yang akan menemuiku. Aku agak kaget tapi aku hanya menganggapnya bohong saja karena menurutku untuk apa dia menemui perempuan yang sudah bersuami sepertiku. Tapi setelah itu aku merasa tidak bisa jauh darinya.
Sampailah pada Sabtu (9/2/2013) sore, dia memberitahuku bahwa dia akan menjemputku dan menyuruhku supaya pergi. Entah apa yang ada di benakku, aku pun langsung menurutinya. Dia menyuruhku menunggunya di tempat sekitar 300 meteran dari rumahku. Namun tak lama dia memberitahuku bahwa dia tidak jadi menemuiku dan menyuruhku pulang kembali. Aku tanpa rasa takut atau menyesal langsung pulang kembali.
Keesokan harinya aku merasakan pusing sekali dan aku sangat membenci suamiku tanpa sebab. Pada hari Ahad (10/2/2013) pagi pukul delapan suamiku pergi karena ada acara pembagian rapor santri di Babakan Banjar, sekitar 5 km dari pesantren, tempat aku tinggal bersama suaamiku. Suamiku mengajakku tapi aku menolak untuk ikut, selain itu aku masih pusing.
Kemudian laki-laki yang tidak aku ketahui namanya itu menyuruhku pergi dari rumah karena dia sudah dekat dengan tempat dimana dia akan menjemputku di situ. Dia memberitahu bahwa dia naik bis Budiman (bis Budiman jurusan Ciamis-Jakarta, red) serta menyuruhku bersiap.
Dia berpesan agar aku tidak membawa apapun, termasuk ponselku, kecuali pakaian anakku. Dan sebelum pergi, aku harus menghapus semua berkas (SMS) yang ada di hpku.
Setelah itu semua aku lakukan, aku pun menggendong bayiku, kemudian pergi dengan menanggalkan semua rasa takutku. Aku pergi lewat jalan yang tidak biasa kulewati. Setelah sampai di pinggir jalan raya, tanpa menunggu, ternyata bis itu sudah tepat di depanku dan langsung berhenti.
Sekali lagi, aku melakukan hal yang seumur hidupku tidak pernah kulakukan. Aku yang biasanya takut dan tidak bisa menyeberang jalan raya, namun tiba-tiba tanpa rasa takut sedikit pun, bahkan aku tidak menoleh ke kanan atau kiri, langsung saja berjalan menuju bis itu.
Setelah aku naik bis, karena aku tidak tahu orang yang akan kutemui ini berwajah seperti apa, aku pun agak bingung. Tapi karena bis sudah berjalan, maka aku langsung saja duduk di kursi yang kosong.
Setelah duduk, aku menoleh ke belakang. Ternyata ada seorang lelaki paruh baya berjenggot dan berhidung mancung seperti keturunan arab yang melambaikan tangannya kepadaku. Aku langsung saja menuju kepadanya dan duduk di sampingnya.
Selama perjalanan yang aku tidak tahu tujuannya ke mana, kami saling berdiam diri dan ketika bis berhenti untuk istirahat kami pun tidak turun. Dia hanya memberiku sebotol air yang membuatku merasa semakin “tenang” bersamanya.
Selama di perjalanan bukan aku dan dia saja yang membisu, tapi anakku pun ikut senyap. Kemudian lelaki itu menyetop bis yang kami tumpangi di depan jalan tol Cileunyi. Dia turun dengan sangat tergesa-gesa sampai aku masih tertinggal di bis itu.
Setelah aku turun dia berjalan sangat cepat sehingga aku tertinggal jauh darinya. Dia pun akhirnya membawa tasku dan berhenti di pinggir jalan untuk menunggu taksi.
Tapi karena taksi tak ada, maka dia pun kembali mengajakku ke depan jalan tol lagi. Di situ kami pun langsung mendapat taksi dan dengan sangat tergesa-gesa kami naik.
Di dalam taksi kami masih membisu. Aku tidak tahu ke mana aku di bawa pergi, hingga kami sampai di sebuah rumah yang menurutku adalah rumahnya. Dia membuka gerbang kemudian menyuruhku masuk. Di dalamnya terdapat dua buah mobil, perabotnya pun lengkap tapi sangat terlihat di sana bahwa rumah itu seperti jarang dihuni.
Aku pun masuk. Dia menempatkanku di salah satu kamarnya, lalu menyuruhku shalat zuhur dan ashar, dan kemudian ia keluar dari kamar. Dia membiarkanku di kamar itu dan baru menemuiku ketika ia memberiku makan malam serta menyuruhku supaya shalat. Aku pun hanya menurut saja pada apa yang dia perintahkan padaku.
Setelah itu dia duduk di sebelahku dan menyuruhku tidur. Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi padaku setelah itu, dan begitulah aku selama tiga hari bersamanya. Aku lupa dengan suamiku dan aku tidak melakukan sesuatu pun kecuali apa yang dia perintahkan padaku.
Aku tidak dapat membayangkan seandainya Allah mematikanku saat itu, ketika aku sedang lalai dari-Nya, di kala aku jauh dan berbuat maksiat kepada-Nya.
Namun pada hari ketiga, tepatnya Rabu (13/2/2013) pagi, aku merasa kalau aku mulai sadar. Aku sangat takut, aku tidak tahu di mana aku berada dan aku pun mulai menangis. Lambat laun volume tangisanku pun semakin bertambah keras hingga dia pun mulai panik. Badanku sangat lemas.
Dia memberiku makan tapi aku menolaknya. Aku hanya ingin segera pulang dan bertemu suamiku sambil terus menangis. Sekitar pukul sebelas dan tangisku mulai reda, kemudian dia mengajakku naik mobilnya, pergi ke tempat yang aku tidak tahu ke mana tujuannya.
Setelah perjalanan agak lama dia menghentikan mobilnya, kemudian turun dan kembali lagi sambil menyuruhku keluar mobil. Aku menurut. Dia membawaku ke sebuah bis yang aku tidak tahu mau dibawa ke mana aku oleh bis itu. Dia menyuruhku masuk bis itu. Aku takut, namun aku tak kuasa menolaknya.
“Gak usah takut, aku ada di dekat-dekat situ kok,” katanya sambil menyodorkan roti dan sebotol minuman padaku. Setelah itu, dia melakukan sesuatu yang membuat hatiku hancur berantakan! Dengan tanpa rasa malu dia mengecup keningku dan mengelus kepalaku.
Dia menatapku, aku hanya meliriknya sesaat. Dia juga menaruh hp di saku bajuku yang dengan hp itu aku bisa berhubungan kembali dengan suamiku. Barulah setelah itu dia turun dari bis dan menaiki mobilnya kembali.
Sepanjang perjalanan aku bingung kenapa aku dinaikkan ke bis yang menuju Bandara (Soekarno-Hatta, red). Tapi setelah itu aku tahu kalau suamiku akan menuju bandara dan di sana juga sudah ada beberapa temannya. (Sebelumnya sang penculik melakukan komunikasi via SMS dengan Fauzan Al-Anshari, seperti diberitakan sebelumnya, dimana intinya sang penculik ingin mengembalikan Umi Olif dengan catatan Fauzan tidak menggembar-gemborkan penculikan istrinya, dan disepakatilah Umi Olif dan putrinya diarahkan ke bandara Soekarno-Hatta. Untuk memudahkan, Umi Olif dilengkapi dengan ponsel, red).
Aku pun mulai tenang dan terus berdzikir, berdoa serta bertaubat, jangan sampai aku mati di tengah perjalanan. Setelah sampai di bandara aku menuju mushalla dan bertemu dengan seorang teman suamiku. Aku terus menunggu suamiku, sampai akhirnya Allah mempertemukanku dengan suamiku lagi. Alhamdulillah.
Dan, meskipun aku sudah bersama suamiku, ternyata si laki-laki itu masih saja menggangguku. Aku beberapa kali masih merasakan pusing seperti yang kurasakan hari Ahad pagi saat aku hendak pergi bersamanya. Juga, aku merasa sangat benci kepada suamiku tanpa sebab.
Tapi ternyata tipu daya syaitan sangat lemah, karena, alhamdulillah, setelah suamiku meruqyahku, semua gangguan itu hilang. Ya, asalkan kita selalu berdzikir mendekatkan diri pada Allah pasti kita akan terlindungi.


Umi Olif, Fauzan & putrinyaItulah kisahku. Aku menulisnya dengan segala keterbatasanku bagaimana aku terjebak dalam perangkap syaitan.
Saudaraku, semoga kisahku ini bisa menjadi ibroh atas kalian semua, bahwa itu semua terjadi atas kelalaian dan ketidaktaatanku pada suamiku, walaupun aku penghafal Qur’an dan selalu berdiam diri di rumah.
Namun ingatlah bahwa syaitan tidak akan pernah berhenti mangajak kita berbuat maksiat tanpa memandang statusnya.
Aku sangat menyesal. Tapi apalah arti penyesalan jika tidak diiringi dengat pertaubatan. Semoga Allah menerima taubatku. Dan ini semua bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Aamiin. (Umi Olif), salam-online





Tuesday, February 19, 2013

PENGANUT AGAMA HINDU BOIKOT HALAL DI SRI LANKA




Dicatat oleh ustazcyber di 3:42:00 PTG





KOLOMBO : Sebuah kelompok Buddha Sinhala garis keras di Sri Lanka menyerukan dihapusnya sistem sertifikasi halal Muslim untuk makanan-minuman dan benda-benda lainnya.

Mereka juga menyerang masjid-masjid dan usaha-usaha milik kaum Muslimin.

Para pemimpin menyerukan boikot terhadap daging halal dan meminta toko-toko menghabiskan stok daging halal mereka paling lambat April mendatang, seperti dilaporkan pejabat berita AFP.

Mereka juga meminta agar para pemuka ‘agama asing’ segera meninggalkan negara ini dalam waktu satu bulan....tajuk/salam-online




Ribuan pendukung kelompok ini mengikuti aksi unjuk rasa di ibukota Kolombo. Seruan itu datang di tengah meningkatnya ketegangan agama di Sri Lanka. Seperti dilaporkan BBC, sejumlah masjid dan usaha-usaha milik Muslim mendapat serangan.

Ribuan pria dan wanita memenuhi lapangan tempat unjuk rasa berlangsung dan jalan-jalan di sekitarnya di Maharagama untuk mendengar pidato-pidato dari kelompok nasionalis dan para pendeta kelompok itu. Aktivis muda kelompok tersebut mengenakan kaos oblong bertuliskan ‘No Halal’.

Ia mengklaim bahwa ekstremis Kristen dan Muslim mengancam pemeluk Buddha dan mengatakan ratusan pendeta Budha siap bertempur.

Sekertaris umum kelompok tersebut, Venerable Galaboda Aththe Gnanasara, mengatakan, “Hanya biarawan (Budha) yang dapat menyelamatkan bangsa,” ujarnya seperti dikutip BBC.

Sebelumnya telah terjadi beberapa penyerangan terhadap masjid dan tempat usaha yang dimiliki umat Islam. Hal serupa terjadi pada gereja kristen.

“Negara kita adalah negara Sinhala dan kita adalah polisi tidak resmi,” serunya.

Kelompok ini menolak disebut anti minoritas dan menolak segala kaitan antara mereka dengan serangan terhadap umat Islam dan Kristen baru-baru ini.

Kelompok Sinhala Buddha merupakan tiga perempat dari 20 juta populasi Sri Lanka. Sementara kaum Muslimin meliputi 10% dari populasi dan tidak memiliki hubungan baik dengan mayoritas Sinhala. (BBC)–salam-online


BLOGGER ANTI ISLAM DIPENGGAL DI DHAKA



DHAKA, BANGLADESH– Seorang blogger anti Islam yang juga pengkritik keras kelompok-kelompok Islam Bangladesh tewas di ibukota pada Jumat (15/2/2013) malam, kata polis, sehari setelah ia menghadiri demonstrasi besar melawan pemimpin parti Islam terbesar di negara itu.
Protes-protes diperjuangkan oleh para blogger negara itu telah menyaksikan ribuan orang turun ke jalan menuntut pelaksanaan eksekusi terhadap pemimpin Jamaat-e-Islami, pihak yang berada di bawah pengadilan atas kejahatan perang.
Polis menemukan mayat Ahmed Rajib, 35 – lebih dikenal dengan identiti onlinenya sebagai Thaba Baba – dekat rumahnya di pinggiran Pallabi Dhaka, dengan kepalanya dipenggal terpisah dari badan dengan sebuah parang.
“Kami menemukan parang. Hal ini jelas penyerang ingin membunuhnya. Mereka tidak menyentuh laptop-nya atau benda berharga lainnya,” kata pegawai polis Sheikh Motiur Rahman kepada AFP....[sumber]

Polisi belum mengomentari kemungkinan motif untuk pembunuhan itu, namun Rahman, mengutip kerabat Rajib, mengatakan blogger itu memainkan peran besar dalam mengatur protes anti kelompok Islam
Kakak Rajib, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP adiknya telah “sering diancam” oleh kelompok Islam yang marah terhadap tulisan-tulisannya yang melawan agama Islam serta perannya dalam protes tersebut.
“Dalam beberapa bulan terakhir ia berhenti menulis melawan Islam dan berkonsentrasi pada isu-isu kejahatan perang,” klaimnya.
Pembunuhan Jumat malam adalah serangan mematikan kedua di Dhaka terhadap blogger anti Islam dalam waktu sebulan. Sebelumnya pada 14 Januari lalu, seorang blogger yang menyebut dirinya sebagai “militan atheis” ditusuk hingga tewas oleh tiga orang tak dikenal di dekat kantornya di distrik kelas atas Uttara.
Setidaknya 13 orang tewas dalam bentrokan selama pengadilan berlangsung di mana sejumlah tokoh senior Jamaat-e-Islami – termasuk pemimpin dan wakil pemimpin partai itu- sedang diadili atas peran mereka dalam perang kemerdekaan 1971.
Pemerintah Bangladesh mengklaim pengadilan tersebut diperlukan untuk menyembuhkan luka perang sembilan bulan di mana ia mengatakan tiga juta orang tewas, kebanyakan milisi pro-Pakistan yang anggotanya diduga termasuk para pejabat Jamaat-e-Islam.
Jamaat-e-Islami dan oposisi utama dari Partai Nasionalis Bangladesh telah mengatakan pengadilan tersebut didasarkan pada tuduhan palsu dan bagian dari dendam politik yang lebih luas.
Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa dari kelompok Islam yang menuntut pengadilan dihentikan juga telah mengguncang ibukota dan telah meningkat sejak pekan lalu setelah seorang pemimpin senior Jamaat-e-Islami dihukum penjara seumur hidup atas pembunuhan massal. (an/AFP)
Ket: Asif “militan atheis” Mohiuddin, blogger anti Islam Bangladesh yang tewas ditusuk orang tak dikenal
http://www.voa-islam.com/news/world-world/2013/02/17/23303/blogger-anti-islam-bangladesh-tewas-dipenggal-di-dhaka/sumber
(nahimunkar.com)

Sunday, February 17, 2013

BAHAYA NASIONALISME


Oleh : DR Ahmad Zain

Dunia ini akan rusak dan manusia akan sengsara, kehidupan tak akan pernah aman dan sentosa selama ajaran Islam tidak dijadikan way of live di dalam mengatur kehidupan ini.Nasionalisme sebagai ajaran baru, ternyata telah membawa kerugian bagi umat manusia sendiri. Dan umat Islamlah yang akan terkena akibatnya pertama kali.
Berikut ini sebagian dampak negatif dari penyebaran paham Nasionalisme yang sempat terdata oleh penulis (walaupun pada bab-bab sebelumnya dan sesudahnya sudah disebutkan):
Pertama : Menjadikan orang berpikiran kerdil, sempit pandangan, dan fanatik.
Hal itu dialami oleh orang-orang Jepang, ketika menyetop masuknya pohon mangga dari India ke negaranya, hanya karena pohon tumbuh di bumi bangsa lain.
Kedua : Mendidik generasi untuk terus berselisih dan berperang.
Kita bisa lihat contohnya di belahan Asia tengah, tepatnya di Afghanistan, yang tak pernah berhenti dari perang saudara.....Eramuslim.com

Hal yang sama dialami oleh Pakistan, negara tetangga Afghanistan, yang mulai tenang kembali selama beberapa tahun ini, tetapi ketenangan itu digoncang kembali dengan tumbuhnya pertentangan antara suku dan ras, nampaknya ada koalisi untuk membagi wilayah Pakistan.[1]
Begitu dengan Yaman, walalupun pernah tenang beberapa saat, terakhir ini juga diguncang dengan perang saudara.
Rasanya terlalu banyak contohnya untuk disebutkan disini. Tapi yang jelas musuh-musuh Islam berusaha untuk selalu mengobarkan perpecahan, khususnya di negara-negara Islam.
Soedewo, salah satu tokoh kemerdekaan dan salah seorang aktifis JIB pada tahun (1925-1934), pernah menulis:
“Nasionalisme yang bersemboyan Right or Wrong my Country itulah yang bertanggung jawab atas peperangan dan pemerkosaan hak secara kasar, atas penjajahan dan exploitas bangsa yang lemah. Yang tersebut terakhir ini dipaksakan ke dalam perbudakan, diruntuhkan dan dipermalukan moralnya, demoralisasi.”[2]
Ketiga : Memutuskan hubungan spiritual antar bangsa.
Nasionalisme semacam ini akan memisahkan umat Islam di Indonesia dengan umat Islam di Malaysia misalnya, ketika terjadi insiden antara dua negara tersebut, yang terkenal dengan istilah “Ganyang Malaysia” pada masa pemerintahan Soekarno.
Begitu juga yang terjadi antar Yaman dan Arab Saudi atau antara Iraq dengan Iran atau antara Mesir dengan Sudan. Sedangkan Islam mengajarkan persaudaraan universal sebagaimana yang termaktub di dalam surat al-Hujurat ayat 10 dan surat Ali Imran ayat 103.
Keempat : Mematikan daya pengembangan yang ada pada diri setiap orang, karena ia hanya menginginkan bangsanya saja yang berkembang.
Kelima : Menyebarkan prinsip-prinsip sesat, seperti: hak hanya dimiliki oleh yang kuat tak ada hak bagi yang lemah, kekuatan dan kebenaran hanyalah bangsa saya.
Keenam : Mengorbankan kepentingan umum demi tercapainya kepentingan bangsanya. Bangsa Aria, umpamanya terlalu bangga ketika mengumandangkan slogan “Jerman diatas semua bangsa”.
Hitler, yang dikategorikan banyak orang sebagai penjahat perang dunia II, mengakui sendiri pernyataan di atas. Di dalam bukunya “Perjuanganku”, dia penah menyebutkan:
“ Manusia terbagi menjadi tiga bangsa : bangsa yang menciptakan kebudayaan, bangsa yang menjaga kebudayaan dan bangsa yang merubah kebudayaan. Hanya bangsa Aria sajalah yang termasuk golongan pertama( bangsa yang menciptakan kebudayaan). “
Ketujuh : Membentuk sosok plin plan, yang tidak mempunyai pendirian tetap, sikapnya akan berubah-ubah mengikuti arus angin , dimana ada keuntungan bagi dirinya disitulah ia berada.
Sifat seperti ini pernah dimiliki oleh “Mushoilini”, salah satu tokoh nasionalis Itali. Dia adalah sosok “sosialis” yang sebelum terjadi perang dunia pertama. Setelah melihat kekalahan yang alami oleh Itali, dia berubah menjadi sosok “liberal sosialis”, kemudian pada tahun 1920, ia memeluk faham “anarkisme”, yang pada waktu itu ia mengritik habis-habisan faham demokrasi. Akan tetapi pada tahun 1921, justru dia bergabung dengan orang-orang demokratis.[3]
Kedelapan : Mengakibatkan loyalitas seorang muslim kabur dan tak jelas.
Hal itu, karena kesatuan loyalitas dari sebuah kelompok manusia jelas berdampak positif karena akan memperkuat kesatuan mereka. Sebaliknya kaburnya atau terpecahnya loyalitas sebuah kelompok akan mengantarkan kepada perpecahan dan kelemahan. Kesan seperti nampaknya bisa dirasakan oleh siapa saja yang pernah berkumpul atau berorganisasi.[4]
Kesembilan : Nasionalisme cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap agama. Pergerakan Nasionalisme hanya mendasarkan gerakannya pada kepentingan bangsa saja. Sehingga, apabila gerakan yang demikian mencapai kemerdekaan, hukum yang diterapkan adalah hukum-hukum yang dibuat oleh manusia.[5]
Ini yang terjadi di Negara Indonesia, ketika kemerdekaan berhasil di raih oleh umat Islam lewat perjuangan yang gigih, namun secara mendadak kubu nasionalis bisa menguasai pemerintahan.
Ir. Soekarno sebagai wakil dari nasionalis yang pada waktu menjabat sebagi presiden pertama RI, mampu memaksa rumusannya tentang dasar Negara kepada kelompok Islam dan mendesak umat Islam untuk menyetujui penghapusan tujuh kata dari UUD 1945, yang mewajibkan syariat kepada umat Islam dan pasal keenam yang mengharuskan presiden beragama Islam.

Padahal menurut L.W.C Van Den Berg, seorang ahli hukum belanda bahwa hukum Islam harus diterapkan pada umat Islam, karena bagi mereka yang menganut agama berarti pula menerima agama tersebut sepenuhnya. Teori ini akhirnya lebih dikenal oleh ahli hukum dengan doktrin ”Reception In Complex”
Dan jauh sebelum kolonial Belanda, hukum Islam telah diterapkan di Indonesia melalui “Tahkim”, yaitu memercayakan urusan kepada kyai dan qodhi (hakim) yang di tunjuk oleh kerajaan Islam.[6]
Muhammad Qutb menyebutkan tiga target yang ingin dicapai Barat dan Salibisme dalam menanamkan faham Nasionalisme ke dalam jiwa-jiwa kaum muslimin, di antaranya:
Satu : Memalingkan gerakan jihad Islami yang menjadi momok bagi para penjajah Salibisme menjadi gerakan perjuangan Nasionalisme, seperti apa yang dilakukan Sa’ad Zaghlul di Mesir, dan Soekarno di Indonesia, serta Syarif Husein di Hijaz.
Dua : Memalingkan gerakan jihad Islami menjadi gerakan politik yang mau menerima penyelesaian diplomasi, seperti yang terjadi pada PLO di bawah pimpinan Yasser Arafat.
Tiga : Mempermudah operasi Westernisasi di sela-sela pemahaman Nasionalisme.[7]

[1] Koran al-Muslimun, edisi :650, 18 Juli 1997 

[2] Ridwan Saidi, Islam dan Nasionalisme Indonesia, LSIP, Maret 1995, hal. 15
[3] Abu A’la Al Maududi, al- Ummah al- Islamiyah Wa al-Qodhoya al-Qoumiyah, hal. 161-165
[4] Dr.Zakariya Abdur Rozaq Al Misry, Al Wala’ lil Ifta’ Baina Al Haqaiq Wa as- Syubhat, Muassatu ar-Risalah, 1412 H-1991 M, Hal 39.
[5] Ahmad Hasan, Islam Dan Kebangsaan.
[6] M.Masrani Basran Dan Zaini Dachlan, Kodifikasi Hukum Islam Indonesia, Dalam Sudirman Tebba(Edt), Perkembangan Mutakhir Hukum Islam di Asia Tenggara, Penerbit Miza.
[7] Muhammad Qutb, Madzahib Fikriyah Mu’asirah,hal:13)

Sunday, February 3, 2013

KEHIDUPAN PEJUANG ISLAM CHECHNYA

l Komrad

Perang pembebasan Chechnya berlangsung dari tahun 1991 sehingga 2009. Sepanjang tempoh ini askar mujahideen Chechnya melancarkan peperangan gerilla menentang aksar bekas kesatuan Soviet. Dianggarkan diantara 25 000 hingga 50 000 warga Chechnya tekorban di dalam dua perang yang meletus sepanjang 18 tahun konflik ini berlangsung.

Peperangan secara besar-besaran hanya berhenti pada tahun 2009 setelah Akhmad Kadyrov , salah seorang ketua pembebasan Chechnya bersetuju untuk bekerjasama dengan Vladimir Putin. Akhmad Kadyrov serta merta dilabel sebagai pengkhianat perjuangan Chechnya kerana bersetuju menjadi barua Putin. Pada tahun 2004 beliau mati dibunuh apabila sebuah periuk api diletupkan di bawah astaka VIP yang diduduki beliau di dalam sebuah stadium.

Akhmad Kadyrov kemudian digantikan oleh anak beliau Ramzan Kadyrov yang turut mendapat naungan Vladimir Putin. Di bawah pemerintahan Ramzan Chechnya menjadi aman damai tetapi beliau memerintah secara kuku besi dan menggunakan polis rahsia untuk menakutkan rakyat Chechnya. Perang diantara pejuang mujahidin Chechnya dengan Russia sudah berakhir tetapi kini peperangan saudara antara tentera Razman Kadyrov dan mujahideen di bawah pimpinan Doku Khamatovich Umarov (Dokka Abu Usman) bermula.

Peperangan saudara ini masih berlangsung dan tentera mujahideen Dokka Abu Usman kini semakin lemah. Kesukaran mendapatkan senjata dan kehilangan sokongan kewangan dari Osama Bin Laden menyebabkan mereka kini hanya mampu bertahan di dalam kawasan hutan bergunung ganang pada bahagian utara Chechnya.

Adakah mereka akan berjaya menumbangkan kerajaan boneka yang kejam Ramzan Kadyrov? Hanya Allah sahaja yang mampu menjawab soalan ini. Oleh sebab itulah setiap hari jumaat apabila Khatib meminta anda mengaminkan doa...... sila aminkan dengan ikhlas. Mereka memerlukan bantuan.









Gambar dari EnglishRussia